Johannes
Kepler adalah ahli astronomi dan matematika dari Jerman, penemu hukum
Kepler, teleskop Kepler, teori cahaya, dan bapak astronomi modern.
Kepler dilahirkan di Well der Stadt, Wurttemberg, Jerman, pada tanggal
27 Desember 1571.
Masa kecil
Kepler penuh dengan penderitaan. Ia lahir sebelum waktunya. Kepler tak
terurus,badannya kurus, lemah, dan sakit-sakitan. Ayahnya tak mau
memberinya makan. Untunglah kepala desa Wurttemberg baik hati. Kepler
dijadikan anak angkat dan dibiayai sekolahnya.
Pada tahun 1593, Kepler menjadi guru. Dalam usia 25 tahun, Kepler menerbitkan bukunya yang berjudul The Cosmic Mystery (1596) dalam bahasa Latin. Dengan karyanya ini, Kepler menjadi ilmuwan terkenal pertama yang secara publik mendukung Corpenicus.
Karyanya ini juga menarik
perhatian Tyco Brahe. Kepler kemudian diangkat menjadi pembantunya di
observation Benatek, Praha.Tahun berikutnya, Tyco Brahe meninggal.
Ia meninggalkan catatan dan data tentang posisi 777 bintang tetap yang
masih berantakan dan belum lengkap. Selanjutnya Kepler menyusun dan
melengkapinya menjadi 1.005 bintang. Setelah mempelajari data-data Tyco
Brahe selama 8 tahun, Kepler menemukan bentuk orbit planet yang
sebenarnya.
Kepler merangkum penemuan-penemuannya dalam The New
Astronomy (1609). Isinya antara lain hukum Kepler I “Orbit planet
berbentuk elip dengan Matahari terletak pada salah satu fokusnya,” dan
hukum Kepler II,“Garis yang menghubungkan sebuah planet dengan matahari
itu menyapu luas area yang sama dalam interval waktu yang sama.”
Sepuluh
tahun kemudian Kepler berhasil menemukan hukum Kepler III, “Kuadrat
kala revolusi planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak
rata-rata planet dengan matahari.” Hukum Kepler III ini dimuat dalam
bukunya yang berjudul Harmony of the Worlds (1619). Hukum Kepler ini
memberi inspirasi kepada Newton dalam menemukan teori gravitasi. Hukum
Kepler ditemukan setelah Kepler bekerja keras selama 18 tahun. Kepler
meninggal dunia di Regensburg, Bavaria, pada tanggal 15 November 1630,
pada umur 59 tahun.
(Dikutip seperlunya dari 100 Ilmuwan, John Hudson Tiner, 2005)